BANDA ACEH – Baitul Mal Aceh (BMA) memverifikasi 50 keluarga calon penerima bantuan program Perbaikan Sanitasi dan Air Bersih Baitul Mal Aceh Tahun 2021. Lokasi yang menjadi pilot project tahun ini, yaitu Aceh Jaya.
Para calon penerima bantuan tersebut tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Jaya sebanyak 20 orang, Kecamatan Indra Jaya 10 orang, Kecamatan Krueng Sabee 10 orang, dan Kecamatan Setia Bakti 10 orang.
Arif Arham mengatakan tujuan program tersebut di antaranya membantu masyarakat miskin di Aceh agar keluar dari kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) dan juga membantu masyarakat miskin untuk mendapatkan akses air bersih yang layak dan dapat di konsumsi.
“Selain itu untuk mengurangi praktik buang air besar sembarangan pada keluarga miskin. Juga akan berkurangnya stunting pada anak-anak Aceh dari keluarga miskin melalui perbaikan fasilitas sanitasi dan air bersih,” kata Kepala Bagian Pemberdayaan Baitul Mal Aceh, Arif Arham.
Ia menambahkan sasaran utama dari program tersebut adalah masyarakat miskin yang ada di Provinsi Aceh yang belum mendaptakan akses air bersih atau belum memiliki jamban yang layak.
“Saat melakukan verifikasi faktual, tim BMA juga didampingi oleh BMK Aceh Jaya, UNICEF dan tim sanitarian Puskesmas. Hal itu sangatlah diperlukan agar adanya transparansi saat verifikasi dan penentuan layak atau tidaknya calon tersebut mendapatkan bantuan,” kata Arif Arham.
Lebih lanjut katanya, bantuan tersebut akan terkoneksinya masyarakat Fakir Miskin di Provinsi Aceh dengan sumber air bersih dan layak. Tersedianya sarana jamban yang layak untuk masyarkat fakir miskin guna mengurangi prilaku BABS.
“Selain itu akan menurunnya angka penderita penyakit yang diakibatkan air tidak bersih dan prilaku BABS, terkhusus Stunting di Provinsi Aceh,” Pungkas Arif Arham.
Untuk program bantuan perbaikan sanitasi dan air bersih itu pada tahun 2021 BMA menyediakan anggaran sebesar Rp1,5 miliar. [ADV]