Beranda Headline BMKG Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Aceh

BMKG Imbau Warga Waspadai Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Aceh

Kepala Stasiun Meteorologi (Kasmet) Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh, Nasrol Adil, Saat menyampaikan konferensi Pers terkait kondisi cuaca di Aceh Tahun 2023. Foto: Sadhali.

Banda Aceh – Kepala Stasiun Meteorologi (Kasmet) Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh, Nasrol Adil, mengimbau masyarkat agar waspada dengan curah hujan dan tinggi gelombang di wilayah Aceh.

Nasrol Adil menjelaskan, salah satu indikator yang menganggu aktivitas di wilayah Aceh adalah timbulnya perbedaan suhu muka laut yang berada di Afrika Timur dan Sumatera Barat Daya.

Selain itu, pola-pola yang terjadi yaitu penjalaran masa udara atau yang diistilahkan cold surge. Kondisi ini mengalir Samudera Hindia wilayah Afrika timur.

Kismet SIM Nasrol Adil menyampaikan, bahwa beberapa daerah di Aceh berpotensi hujan lebat yang bisa mengakibatkan banjir.

Dimana per 31 Agustus 2023 ini, wilayah yang berpotensi itu yakni Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Aceh Utara, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, Aceh Barat, Gayo Lues, Aceh Timur, Simeulue, Nagah Raya, dan Aceh Selatan.

“jadi pola-pola ini kami golongkan ke dalam tiga zona di Aceh yang mewakili aktivitas atmosfer,” ucap Nasrol Adil dalam konferensi pers di kantor setempat, Rabu (30/8/2023).

Ia menyebut, untuk zona A mewakili Kabupaten Pidie Jaya hingga Aceh Tamiang. Lalu untuk zona B mewakili wilayah tengah, dan zona C adalah kawasan Barat Selatan Aceh.

“Untuk zona A potensi kekeringan ada. Ada hujan-hujan yang terjadi di wilayah A ini tidak cukup membasahi hanya cukup untuk lahan pertanian,” ujarnya.

Sedangkan wilayah B, kata dia, memiliki dua karakteristik yang sangat berbeda. Dimana untuk wilayah pegunungan yang mengarah ke utara itu lebih kering daripada yang mengarah ke barat. Sehingga wilayah tengah ke wilayah utara prediksi kering lebih aktif.

“Sedangkan wilayah pegunungan ke arah barat selatan ini lebih banyak uap airnya. Sehingga potensi hujan maupun yang bisa menyebabkan longsor dan banjir bisa terjadi,” jelasnya.

Ia juga mengimbau warga di wilayah Barat Selatan Aceh untuk harus mewaspadai hujan yang sangat lebat dan kondisi ini ditandai dengan adanya banjir di Kabupaten Nagan Raya.

Sementara itu, Nasrol melanjutkan, bahwa tinggi gelombang laut yang sangat ekstrim ini antara 1-2 meter, itu ada di wilayah barat daya daripada perairan Kabupaten Simeulue.

“Tinggi gelombng di laut yang sangat ekstrim ini antara 2-3 meter itu ada di wilayah barat daya dariada perairan simeulue,” sebut dia.

Ia meminta kepada nelayan yang berada di wilayah yang berpotensi gelombang tinggi itu untuk selalu waspada saat melaut. Menurutnya, tinggi gelombang di wilayah barat selatan dalam sepekan ini masih dalam kategori aman.

“Kecuali wilayah perairan Aceh Jaya ini diprediksi tinggi gelombang bisa mencapai 1,5 sampai 2 meter. Untuk wilayah Utara dan Timur masih kita kategorikan dalam kondisi aman,” pungkasnya.(*)