Banda Aceh – Rektor Universitas Syiah Kuala melantik sejumlah pengurus organisasi mahasiswa di lingkungan USK yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa, Dewan Perwakilan Mahasiswa, dan 34 Unit Kegiatan Mahasiswa untuk masa bakti tahun 2021 yang dilaksanakan secara daring dan luring dari Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Selasa (9/3/ 2021).
Pada kegiatan ini, Rektor juga melakukan serah terima jabatan dari Ketua BEM sebelumnya yaitu Mohd. Hafizh Al Mukarram kepada Ketua BEM yang baru yaitu Fikrah Aulia, serta turut disaksikan Wakil Ketua BEM baru Ikhlasul Amal.
Rektor dalam sambutannya menyampaikan selamat atas pengurus Ormawa USK yang baru, dan rasa terima kasih kepada pengurus lama yang telah menuntaskan masa baktinya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor mengatakan bahwa dunia saat ini berubah dengan cepat. Apalagi pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Kondisi ini menuntut setiap orang harus mampu menyesuaikan dirinya di tengah wabah ini.
Menurut Rektor, perubahan tersebut merupakan keniscayaan yang harus kita hadapi. Untuk itulah, Rektor mengajak civitas USK termasuk para mahasiswa untuk terus meningkatkan kompetensinya demi menghadapi perubahan tersebut.
“Dunia berubah dengan cepat, maka kita juga harus berubah. Teruslah tingkatkan kemampuan, meskipun Tuhan menciptakan otak dengan ukuran yang terbatas. Tapi sejatinya, Allah memberikan kemampuan kepada manusia yang tak terbatas,” ucap Rektor.
Kesadaran untuk berubah ini, menurut Rektor, berkaitan erat dengan makna kehadiran kita sebagai manusia yaitu untuk membangun peradaban. Hal ini pula yang menjadi alasan lahirnya Universitas Syiah Kuala yaitu untuk mengubah peradaban manusia agar lebih baik dan bermartabat.
Untuk itulah, Rektor secara terbuka mengungkapkan kesediaannya untuk membuka ruang dialog bagi pengurus Ormawa yang baru ini. Rektor bersedia dikritik jika ada yang keliru dalam kepemimpinannya.
Hanya saja, Rektor mengharapkan sebelum memberikan kritik untuk terlebih dahulu mempelajari permasalahan yang ada. Tujuannya, agar kritikan tersebut benar-benar bisa melahirkan solusi yang membangun, bukan karena alasan emosi sesaat yang ingin menjatuhkan.
“Ruang dialog itu akan efektif, jika kita saling memahami. Untuk itu, sebelum mengkritisi kita harus memahami masalahnya dengan baik terlebih dahulu. Inilah yang membedakan kritisi yang tujuannya untuk membangun atau menjatuhkan,” ujar Rektor.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Rektor I USK Prof. Dr. Marwan, Wakil Rektor III Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur BC, Ketua Senat Prof. Dr. Ir. Abubakar, M.S, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Ketua Ikatan Keluarga dan Alumni (IKA) USK. (R)