Banda Aceh – Setelah Kota Banda Aceh terpilih menjadi pilot project dari 110 kabupaten/kota di Indonesia penerima Program Sekolah Penggerak Tahun Anggaran 2021 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Penandatangan MoU dilakukan Selasa (19/1/2021) di Pendopo Wali Kota yang disaksikan Kepala LPMP Aceh, DR Muslihuddin MPd mewakili Mendikbud.
Seyogyanya, penandatangan MoU ini dilakukan langsung bersama Mendikbud RI, Nadiem Makarim bersama wali kota. Namun karena masih berada dalam pandemi Covid-19, mekanisme penandatanganan MoU Program Sekolah Penggerak dilakukan terpisah, di mana ditandatangi oleh Wali Kota Aminullah kemudian dikirim ke Jakarta untuk didatangani Mendikbud. Selanjutnya dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) program tersebut.
Penandatangan MoU ini turut juga disaksikan Kepala BP PAUD dan Dikmas Aceh, As’ari, Asisten 1 Faisal SSTP, Kadisdikbud Kota Banda Aceh Saminan dan Kabag Adm Ekonomi Muhammad Ridha SSTP.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyambut baik terpilihnya Banda Aceh sebagai pilot project program sekolah penggerak oleh Kemendikbud Republik Indonesia.
Kata Aminullah, terpilihnya Banda Aceh merupakan sebuah kepercayaan dari pemerintah pusat yang harus terus dipertahankan, terutama dari sisi mutu pendidikan.
“Banda Aceh menjadi pilot project program sekolah penggerak. Ini merupakan sebuah kepercayaan dan tentunya harus dibayar dengan menjaga kualitas pendidikan,” kata Aminullah kepada Kepala LPMP usai menandatangani MoU.
Lanjutnya, program tersebut menjadi sebuah program yang sejalan dengan visi misi Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah dimana prioritas pembangunannya pada sektor agama, ekonomi dan pendidikan.
“Dalam visi misi kita, pendidikan menjadi prioritas karena kota ini juga dikenal sebagai kota referensi pendidikan. Alhamdulillah ketika dipercaya sebagai pilot project program sekolah penggerak maka akan semakin kuat tekad kita bisa merealisasikan visi misi tersebut,” ungkap Aminullah optimis.
Dalam kesempatan ini, ia memastikan akan mendukung penuh program ini berjalan sukses, salah satunya adalah
peningkatan dan pemerataan mutu layanan pendidikan melalui Program Sekolah Penggerak, yang tentunya akan sangat membantu peningkatan SDM.
Sebelumnnya, Wali Kota Aminullah juga telah menyampaikan testimoni kepada Mendikbud untuk mendukung seluruh kegiatan dengan dana sharring bagi Program Sekolah Penggerak ini.
“Kami menyambut baik program ini. Tolong disampaikan apresiasi dan terimakasih kami ke Mas Menteri. Kami pastikan akan mendukung penuh program ini. Apa yang menjadi tugas kami, akan kami siapkan, termasuk peningkatan SDM guru dan kepala sekolah,” ujar Aminullah.
Sementara itu, Kepala LPMP Muslihuddin menyampaikan dengan terpilihnya Banda Aceh sebagai kota yang menjalankan program sekolah penggerak, maka dukungan anggaran akan dikucurkan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga tiga tahun ke depan.
“Ini project besar Kemendikbud. Banda Aceh akan menerima dukungan anggaran dari Kemendikbud hingga tiga tahun ke depan. Mungkin pihak Pemko bisa mensupport dari sisi yang lain untuk melengkapi,” kata Muslihuddin.
Kadisdikbud Kota Banda Aceh, Saminan dalam kesempatan ini menyampaikan sebagai pilot project program tersebut, sesuai arahan Pak Wali Disdikbud telah menyiapkan 11 sekolah SD dan SMP sebagai tindak lanjut program tersebut. (R)