Banda Aceh – Seorang anak atau bayi yang dilahirkan memiliki kemungkinan dalam kondisi mengalami stunting, hal itu karena beberapa faktor penyebabnya. Bisa karena kurangnya asupan gizi dari si ibu atau kemudian terjadi akibat anemia, dan hal lainnya.
Kepala Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh Maryani menyebutkan, terdapat beberapa ciri-ciri ibu hamil yang berpotensi melahirkan yang kekurangan gizi atau stunting.
“Karena itu kita berharap ibu hamil mengatur pola makan dan hidup sehat agar nantinya tidak melahirkan anak stunting (kurang gizi,” kata Maryani, saat ditemui di Puskesmas setempat, Selasa (01/11/2022).
Dirinya menyebutkan, apapun beberapa hal yang dapat dilihat yakni dari pengukuran lila lengan atas, jika di bawah 23 senti meter itu dari kurang energikronik ibu hamil, maka termasuk salah satu ciri-cirinya.
Dirinya menjelaskan, jika ibu hamil mengalami ukuran lila lengan di bawah 23 senti meter, maka sangat berpotensi melahirkan bayi stunting, dalam artian keadaan badan lahir rendah (BLR).
“Kalau seorang anak sudah di lahirkan BLR, dia berpotensi besar akan terjadi stunting,” ujarnya.
Sebab itu, Maryani mengingatkan kepada ibu hamil untuk dapat selalu menjaga pola makan yang sehat, istirahat yang cukup serta memastikan sanitasi bersih. Sehingga anak yang dilahirkan terhindar dari stunting.
Di samping itu, dia juga meminta ibu hamil rutin mengunjugi Posyandu atau Rumoh Gizi Gampong (RGG) di desa setempat. Karena di sana akan diberikan penyuluhan, upaya pencegahan stunting.
“Sebenarnya, kalau memang posyandu dan RGG dimanfaatkan dengan maksimal, dikelola dengan baik, dampaknya sangat luas,” ujar dia.
Maryani berharap, ibu hamil dapat memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah. Supaya hal-hal yang tak diinginkan, tidak terjadi.
Sementara itu, menurut Ahli Gizi Aceh, Junaidi kasus anemia pada ibu hamil termasuk tinggi, karena itu perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan yang baik dan efektif.
Pencegahannya, dapat dilakukan dengan pemberian tablet penambah darah selama masa kehamilan. Sama hal yang diberikan kepada anak remaja putri saat ini.
Dalam kesempatan ini, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Aceh, Sulasmi menegaskan bahwa pengetahuan masyarakat Aceh tentang stunting masih kurang dan harus ditingkatkan.
Sulasmi menyebutkan, Dinas Kesehatan Aceh terus melakukan berbagai upaya untuk pencegahan stunting pada anak, mulai dari remaja. Selain itu, pihaknya juga memberikan tablet tambah darah kepada ibu hamil untuk mencegah terjadinya stunting pada saat hamil.
“Untuk mengantisipasi jika mereka hamil nanti mereka sudah tidak anemia lagi. Karena anemia salah satu penyebab anak anak atau janin akan mengalami stunting dalam kandungan,” pungkas Sulasmi. (*)
| Advertorial.