Dinas Pangan Ramadan BAS Ramadan Aceh Barat pelantikan bupati PA Pelantikan Gubernur PA Pelantikan Gubernur BPKA Pelantikan Gubernur DPRA Pelantikan Gubernur KONI Pelantikan Gubernur Pasangan Iklan
Headline

Pokja PKK Banda Aceh: Ibu Hamil Rentan Terkena Stunting, Apalagi yang Anemia

×

Pokja PKK Banda Aceh: Ibu Hamil Rentan Terkena Stunting, Apalagi yang Anemia

Share this article
Kepala Kelompok Kerja (Pokja) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Banda Aceh Siti Fatimah.

Banda Aceh – Kepala Kelompok Kerja (Pokja) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Banda Aceh Siti Fatimah, mengatakan stunting tak hanya diderita oleh anak-anak, stunting juga rentan terjadi pada ibu hamil, apalagi ia juga mengalami anemia.

Karena itu, Siti mengajak kepada ibu hamil untuk mengikuti program yang sedang digagas Pemerintah Aceh melalu Dinas Kesehatan, yakni, Rumoh Gizi Gampong (RGG) dan lainnya.

Satpol PP Pelantikan Gub RSUZA Pelantikan Gub PUPR Pelantikan Gub

“Ibu hamil yang kurang energi promik ditandai dengan pengukuran lengan atasnya ukuran 2,5, ibu hamil anemia juga akan beresiko menjadi stunting,” kata Siti Fatimah, Selasa (01/11/2022).

Siti menyampaikan, Tenaga Pemberi Gizi (TPG) di RGG akan memberikan edukasi maksimal kepada ibu-ibu hamil. Sehingga ibu-ibu hamil tak menderita stunting. Sehingga saat anaknya lahir dalam kondisi sehat.

Dirinya menuturkan, edukasi yang diberikan adalah proses awal untuk upaya pencegahan supaya anak tidak stunting. Begitu juga bagi ibu hamil agar tidak terkena anemia.

“Saya harapkan masyarakat Banda Aceh juga bisa berkontribusi, bukan hanya proses penanganannya tetapi juga pada tahapan pencegahannya sejak awal,” tuturnya.

Dirinya berharap, semua pihak atau lintas sektor dapat mensosialisasikan pencegahan stunting kepada masyarakat, sehingga angka stunting di ibu kota provinsi Aceh ini benar-benar dapat diturunkan.

Sebelumnya, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Banda Aceh Syukriah mengatakan, ibu hamil dapat mencegah terjadinya anemia dan stunting, yaitu dengan melakukan beberapa langkah pencegahan tersebut.

“Karena lebih baik dicegah saat pembentukan sel otak seorang anak sejak dari masa kehamilan,” katanya.

Kalau dari masa kehamilan seorang ibu menjaga kondisinya zat gizinya terpenuhi, maka insyaallah dipastikan anak yang lahir itu nanti akan sehat.

“Kemudian perkembangan sel otaknya juga bagus dan sempurna. Sehingga anak yang lahir benar-benar sehat. Mari kita mencegah stunting secara bersama-sama,” pungkas Syukriah.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinkes Aceh, dr Hanif, ia menuturkan bahwa upaya pencegahan stunting di Aceh sektor kesehatan untuk fokus pada intervensi spesifik pada 3 kelompok sasaran. Kelompok sasaran itu adalah remaja putri, ibu hamil dan balita.

“Kelompok sasaran yang perlu menjadi perhatian kita di kesehatan adalah pada saat sebelum hamil, pada saat hamil dan pada anak balita. Hal ini, sangat penting untuk mencegah anak lahir stunting,” katanya.

Pada saat sebelum hamil, ada kelompok remaja putri. Pada kelompok ini yang menjadi program prioritas adalah pemberian tablet tambah darah (TTD) dan rutin screening anemia.

Pemberian TTD ini harus diberikan pada semua remaja putri, tingkat SMP dan SMA di seluruh Aceh selama 52 Minggu dalam setahun.

“Pemberian tablet tambah darah ini diharapkan dapat diberikan secara rutin pada hari yang sama pada semua remaja putri setiap minggunya, selama 52 Minggu dalam setahun,” harap dr Hanif. (*)

| Advertorial.

PUPR Pelantikan Gub Dinsos Pelantikan Gub Disdik Pelantikan Gub ESDM Pelantikan Gub
Dinas Pangan Pelantikan Gub Bappeda Pelantikan Gub BPBA Pelantikan Gub HPN Diskominfo