Calang – Baitul Mal Aceh (BMA) telah menyalurkan bantuan kepada 48 keluarga miskin untuk perbaikan sanitasi dan air bersih di Kabupaten Aceh Jaya. Setiap keluarga mendapatkan bantuan sebesar Rp7,5 juta dengan total bantuan mencapai Rp360 juta.
Ketua Badan BMA, Prof Dr Nazaruddin A Wahid MA, Selasa (06/07/2021) mengatakan bantuan tersebut khusus diperuntukkan untuk pembangunan jamban yang layak dan sehat. Pasalnya, salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan adalah kebersihan jamban.
Terlebih lagi masih ada sebagian masyarakat yang membuang kotorannya tidak pada tempatnya. Tentunya itu akan berdampak serius pada pencemaran air, tanah, dan udara sehingga dapat mencemari atau menurunkan kualitas air minum rumah tangga.
“Jika jamban kita sehat maka akan berdampak baik pula bagi kita maupun lingkungan di sekitar kita. Beberapa manfaat jamban sehat diantaranya mencegah penularan penyakit, mencegah pencemaran air dan lingkungan serta terlindungi dari berkembangnya serangga,” Kata Prof Nazaruddin.
Prof Nazaruddin menjelaskan tujuan utama dari program bantuan perbaikan sanitasi dan air bersih itu di antaranya akan berkurangnya praktik buang air besar sembarangan pada keluarga miskin dan berkurangnya stunting pada anak-anak Aceh dari keluarga miskin melalui perbaikan fasilitas sanitasi dan air bersih.
Selanjutnya membantu masyarakat miskin di Aceh untuk mendapatkan akses air bersih yang layak dan dapat di konsumsi. Membantu masayarakat miskin di Aceh agar keluar dari kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS).
Sementara itu Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden menambahkan bantuan tersebut telah ditransfer langsung ke rekening masing-masing mustahik. Adapun untuk penarikannya dibagi dalam dua tahap, tahap pertama sebesar Rp4 juta dan tahap kedua Rp3,5 juta.
“Untuk proses penarikan uang tersebut akan selalu didampingi oleh pendamping dari Baitul Mal Kabupaten dan juga dari UNICEF yang merupakan mitra kerja BMA,” kata Rahmad Raden.
Rahmad Raden menjelaskan saat ini pembangunan jamban tersebut sedang dalam tahap pengerjaan dan sudah mencapai progres sekitar 70%. Dalam pelaksanaannya juga melibatkan langsung mustahik penerima bantuan.
“Inshaallah diperkirakan pada pertengahan bulan ini semua tahapan pengerjaannya akan mencapai progres 100% dan selanjutnya akan dapat digunakan oleh mustahik. Tentunya kita berharap tidak ada hambatan dalam pelaksanaannya sehingga dapat tuntas segera,” kata Rahmad Raden.
Rahmad Raden juga berharap dengan adanya program tersebut akan terkoneksinya masyarakat miskin di Provinsi Aceh dengan sumber air bersih dan layak. Kemudian akan tersedianya sarana jamban yang layak guna mengurangi prilaku BABS dan menurunya angka penderita penyakit yang diakibatkan air tidak bersih dan prilaku BABS, terkhusus stunting di Provinsi Aceh. [R]