Banda Aceh – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Iskandar Mahmud mengatakan, semua pihak punya tanggung jawab dalam mengatasi maraknya balap liar di Kutaraja, terutama orangtua dalam mengawasi anaknya.
“Peran orang tua sangat penting dalam mengawasi anak-anaknya, sehingga tidak melakukan balap liar yang dapat meresahkan masyarakat,” ujar Iskandar, Senin (15/03/2021).
Iskandar mengapresiasi Polresta Banda Aceh yang telah menindak seratusan pembalap liar di kawasan Ulee Lheue beberapa waktu lalu. Menurutnya, penindakan itu penting agar memberikan kesadaran bagi remaja yang ikut dalam balap liar tersebut.
“Sebagai mitra Komisi I DPRK dan sebagai pribadi, saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan aparat penegak hukum,” kata Iskandar.
Menurut Iskandar, persoalan balap liar di Banda Aceh sebenarnya sudah sangat meresahkan. Ia bahkan menerima informasi bahwa balap liar dilakukan saat masyarakat Kota Banda Aceh sedang istirahat.
“Makanya ini tidak bisa dibiarkan lagi, harus ada razia-razia,” tutur Iskandar.
Selain aparat kepolisian, lanjut Iskandar, dalam mengatasi balap liar tersebut juga butuh dukungan dari masyarakat lingkungan sekitar, termasuk tokoh dan perangkat gampong. Itu sebabnya, Iskandar meminta peran aktif perangkat gampong dalam mengawasi warganya.
Misalnya, jelas Iskandar, jika ada sepeda motor warganya yang memiliki knalpot tidak standar dan mengeluarkan suara bising, maka harus diperiksa dan ditegur oleh perangkat gampong.
“Jadi peran orang tua, perangkat gampong, aparat penegak hukum dan lain-lain sangat dibutuhkan,” demikian Iskandar. [Parlementaria]