Kepala Dinas Berikan Apresiasi atas Prestasi Penyuluh
Aceh Besar- Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar Jakfar memberikan apresiasi kepada para penyuluh pertanian dan petani atas peraihan prestasi tingkat provinsi Aceh. Dimana Dinas Pertanian Aceh Besar mengisi posisi dua juara 2 dan satu juara 3.
“Kita memberikan apresiasi yang sangat besar kepada para penyuluh yang selama ini telah berjuang bekerja keras mendampingi petani secara terus menerus,” kata Jakfar di Aceh Besar.
Selain itu, Jakfar juga menyampaikan rasa terimakasi kepada seluruh stakeholder yang selama ini terus membina dan mendampigi para petani di Aceh Besar. Faktor inilah yang kemudian membuat prestasi petani terus meningkat.
“Alhamdulillah kita mendapatkan dua juara 2 dan 1 juara 3 dan itu merupakan suatu prestasi yang sangat menggembirakan,” ujar Jakfar.
Menurut Jakfar Dinas Pertanian Aceh Besar kedepannya bakal terus mendampingi petani agar mampu mempertahankan dan bahkan meningkat prestasi lainnya mendatang. Baik ditingkat provinsi Aceh dan nasional.
“Kedepan insha Allah kita terus berusaha terutama kita mempertahankan dan meningkatkan prestasi ini. Mudah-mudahan bisa meraih prestasi juara 1 ditingkat provinsi Aceh bahkan nasional,” tuturnya.
Jakfar menyampaikan, kepada para pemenang bakal diberikan perhatian khusus baik dari provinsi maupun dari pemkab dalam hal ini Dinas Pertanian Aceh Besar, serta hasil prestasi ini juga akan disampaika kepada Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali dan wakilnya.
“Perhatian khusus itu sudah pasti ada, cuma dalam bentuk apa nanti akan kita lihat. Hasil prestasi ini akan kita sampaikan kepada Bapak Bupati dan juga pak wakil Bupati,” jelasnya.
Jakfar berharap, kedepan adanya inovasi-inovasi baru yang dilakukan dibidang pertanian, salah satunya adanya sekolah lapang. Sekolah lapang tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat untuk pemkab Aceh Besar.
Tentu kita mengharapkan mungkin nanti juga ada sekolah-sekolah lapang yang diadakan khususnya. Ini merupakan bantuan dari pusat yang diberikan kepada pemerintah Aceh Besar.
Dengan memberikan inovasi baru kepada para petani bagaimana cara meningkat produksi pertanian kemdian juga peningkatan ekonomi SDM bagi penyuluh dalam hal ini untuk terus bisa mendampingi dan membina petani sehingga prestasi-prestasi yang diraih selama ini dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan.
“Tentunya dengan adanya inovasi-inovasi teknologi dan modernisasi alat serta mesin pertanian,” kata Jakfar.
Masing-masing juara itu yakni BPP Berprestasi nama pemenang Baitussalam juara 2, KEP Berprestasi nama pemenang Lembah Krueng juara 2, dan Gapoktan nama pemenang Bunga Mawar juara 3. (*)
Kabid Penyuluhan: Prestasi Ini untuk Memacu Petani Tertib Administrasi
Aceh Besar – Kepala Bidang (Kabid) Penyuluh Dinas Pertanian Aceh Besar, Fahrizal, mengatakan, kriteria penilaian yang dilakukan oleh Distanbun Aceh dalan hal pelaku pembangunan pertanian ada beberapa ketegori sesuai dengan kuisioner penilaian yang sudah ditetapkan.
“Pertama itu ada penilaian tingkat BPP penilaian penyuluh teladan, THR dan PNS, penilaian untuk petani berprestasi penilaian kelompok tani berprestasi, penilaian gabungan kelompok tani berprestasi, dan kelembagaan ekonomi petani berprestasi se Aceh,” kata Fahrizal di Aceh Besar.
Fahrizal menyampaikan, Dinas Pertanian Aceh Besar mendapat tiga juara se Aceh. Ketiga kategorinya yakni BPP terbaik nomor 2, Kelompok Kelembagaan Petani nomor 2, dan Gabungan Kelompok Tani nomor 3 se provinsi Aceh.
Fahrizal menjelaskan, pihaknya tetap berupaya untuk memberika pembinaan seperti biasa untuk kelompok tani.
Prestasi ini, kata Fahrizal semoga dapat memacu lagi kinerja dari kelompok tani, peran serta petani dalam tertib administasi, dan bisa memacu kelompok tani lainnya yang ada di Aceh Besar dalam hal pelaku pembangunan pertanian, khususnya Aceh Besar.
“Harapan kita seperti halnya ditahun 2017-2018 kita pernah dapat penghargaan juga BPP nomor 1 se Aceh, dan 2020 kita dapat lagi nomor 2. Harapan kita ditahun 2021 kita bisa dapat nomor 1 kembali,” ujar Fahrizal.
Menurut Fahrizal, upaya harus dilakukan pemerintah Aceh Besar khususnya untuk penyuluh yakni membekali mereka dengan pelatihan-pelatihan dalam teknik terbaru atau penerapan teknologi yang baru. Hal ini dinilai mampu meningkatkan produktivitas kelompok tani.
“Tapi kita tidak pernah perhatikan untuk mengasah kembali penyuluh kita. Jadi kita sangat jarang memberikan pelatihan khusus atau diklat kepada penyuluh dan hal itu sangat penting untuk dilakukan ke depan,” jelasnya.
Disisi lain, lanjut Fahrizal, pembuatan demplot-demplot disetiap BPP juga diperlukan. Saat ini, kata Fahrizal, sebanyak 19 unit nemplot telah tersedia di Aceh Besar. demplot tersebut, per BPP nya minimal satu nemplot, dan nemplot itu dari penyuluh.
“Sehingga petani bisa belajar bersama disitu. Hal itu butuh juga dukungan kuat dari segi anggaran dari pemkab Aceh Besar dan Aceh,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga perlu melaksanakan study banding dan pelatihan atau peningkatan kapasitas dari petani dan koordinator penyuluh kita yang ada setiap kecamatannya, itu juga dalam bentuk bimtek keluar daerah.
“Jadi dia bisa menyerap informasi terbaru dari daerah luar yang bisa diterapkan di Aceh Besar nantinya,” pungkasnya. (R)