Pidie – Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, membuka Intermediate Training Latihan Kader II (LK II) dan Latihan Khusus Kohati (LKK) tingkat nasional, yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sigli. Kegiatan itu digelar di Aula Kantor Bupati Pidie, Selasa (05/01/2020).
Dyah mengapresiasi terselenggaranya kegiatan itu. Bagi dia, acara itu penting demi memberikan pendidikan pengkaderan bagi generasi muda khususnya kader HMI. “Forum ini sangat penting dalam rangka pembentukan kader intelektual,” kata Dyah.
Dyah menyebutkan generasi muda perlu mendapatkan pendidikan pengkaderan agar bisa memanfaatkan bonus demografi di tahun 2035 mendatang. Karena itu, kegiatan-kegiatan positif kepemudaan wajib disupport penuh oleh pemerintah. Pemuda saat inilah yang di masa depan akan memimpin Aceh dan Indonesia.
Usai membuka training tingkat nasional itu, Dyah kemudian memberikan materi terkait peran perempuan dalam rangka menghadapi bonus demografi.
Ia mengatakan, komposisi demografi antara laki-laki dan perempuan di Aceh tidak terlalu berbeda. Karenanya peran perempuan di masa depan dituntut sama besar dengan laki-laki dalam memberikan kontribusi pembangunan. Ia yakin perempuan-perempuan Aceh mampu menjadi pemimpin dan tokoh-tokoh ke kancah nasional!
“Aceh ini bangsa pejuang. Banyak pejuang perempuan kita yang iku berjuang. Ada perbedaan antara perempuan Aceh dengan perempuan lain. Perempuan Aceh punya daya kepemimpinan yang kuat,” kata Dyah.
Harus diakui, di masa sekarang kontur perjuangan perempuan di Aceh sedikit mulai terkikis. Karena itu, Dyah berharap agar lewat pengkaderan seperti yang digelar HMI itu, bisa lahir kader-kader pejuang yang bisa memperjuangkan kepentingan khususnya kepentingan perempuan dan Aceh di Aceh.
“Kita sebagai perempuan harus bisa menduduki tempat strategis. Perempuan perlu berdiri di kaki sendiri,” kata Dyah.
Sementara itu Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM. Daud, mengaku sangat senang training kader bisa kembali digelar oleh HMI Pidie. Alumni HMI itu mengatakan, sudah 10 tahun training pengkaderan tidak dilakukan di Pidie.
“Atas nama alumni sangat berbahagia. Atas nama pemkab Pidie sangat mendukung kegiatan ini. Apalagi dalam training nanti akan dibahas topik yang sangat menarik yaitu tentang kebangsaan dan keumatan,” kata Fadhlullah.
Fadhlullah menyebutkan, training itu menjadi tempat pengasahan intelektual kader HMI sebagai calon pemimpin masa depan. [R]