Banda Aceh — Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) meragukan pengerjaan pembangunan sejumlah venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut di wilayah Aceh selesai tepat waktu. Terutama venue yang dibangun menggunakan dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Aceh (APBA).
“Hasil kunjungan ke venue ini yang belum siap dan tidak menunjukkan progres signifikan adalah yang dari APBA,” kata Ketua Komisi V DPRA, M Rizal Falevi Kirani, saat melakukan peninjauan pembangunan venue di komplek Stadion Harapan Bangsa (SHB) Banda Aceh, Kamis (15/8/2024).
Menurut Falevi, hasil temuan di lapangan pembangunan sejumlah venue PON yang bersumber dari APBA belum menunjukkan progres signifikan. Berbeda jauh dengan venue yang dibangun dengan APBN.
Contohnya, arena panjat tebing di komplek SHB yang progresnya masih jauh dari kata siap. Sehingga perlu kerja ekstra dan harus siap sebelum pembukaan PON.
“Artinya, baik pemerintah Aceh maupun PB PON ini cuma main-main,” ujarnya.
Falevi mengatakan, pembangunan venue yang dianggarkan dari dana APBN menunjukkan progres yang sudah mencapai 90 persen dan tinggal tahap penyelesaian akhir.
“Progresnya sudah mencapai 90 persen, tinggal sedikit lagi, kemudian perawatan rumput, yang lain sudah on proses,” sebutnya.
Ia berharap Pemerintah Aceh atau PB PON betul-betul serius menyelesaikan pembangunan venue ini. Sehingga tidak membuat marwah Aceh malu di hadapan tamu dari seluruh Indonesia.
“Jangan sampai kita jadi tuan rumah nanti berpengaruh pada perolehan medali, kan rugi aja jadi tuan rumah,” tutupnya.