Dinas Pangan Ramadan BAS Ramadan Aceh Barat pelantikan bupati PA Pelantikan Gubernur PA Pelantikan Gubernur BPKA Pelantikan Gubernur DPRA Pelantikan Gubernur KONI Pelantikan Gubernur Pasangan Iklan
EkonomiHeadline

Pembiayaan Bank Aceh Tumbuh Signifikan di Semester I 2023

×

Pembiayaan Bank Aceh Tumbuh Signifikan di Semester I 2023

Share this article
Direktur Utama Bank Aceh, Muhammad Syah,saat menyampaikan pemaparan kinerja keuangan Bank Aceh Semester I 2023 kepada awak media di Takengon, Aceh TengahJumat (18/08/2023). Foto: Sadhali.

Takengon – Bank Aceh terus menunjukkan kinerja yang apik di Semester 1 2023. Hingga periode Juni, pembiayaan Bank Aceh tercatat sebesar Rp 17,7 triliun, atau tumbuh hingga 6 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (YoY).

Direktur Utama Bank Aceh, Muhammad Syah, Jumat (18/08/2023) kepada awak media saat pemaparan kinerja keuangan Bank Aceh Semester I 2023 di Takengon, Aceh Tengah, mengatakan, pertumbuhan positif pembiayaan Bank Aceh tidak terlepas fundamental perkekonomian Aceh dan nasional yang solid.

Satpol PP Pelantikan Gub RSUZA Pelantikan Gub PUPR Pelantikan Gub

“Kami memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi dengan memanfaatkan sektor ekonomi yang prospektif, khususnya di Aceh dalam hubungannya dengan perekonomian nasional.” ujarnya.

Dikatakan, selain tumbuh signifikan, pembiayaan Bank Aceh juga masih tetap terjaga dengan rasio NPF sebesar 1,48%. “Rasio NPF yang rendah menunjukkan kinerja pembiayaan yang berkualitas dalam profil risiko yang terjaga. Seiring dengan pertumbuhan pembiayaan, likuiditas Bank Aceh juga terjaga, aman, dan sehat,” ujarnya.

Dijelasakan Muhammad, selain realisasi pembiayaan, rasio keuangan Bank Aceh juga berada dalam tren yang positif sepanjang setahun terakhir. Return on Aset (RoA) semester I 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan dari 1.7% menjadi 1.86%. NPF Gross mengalami penurunan dari 1.52% menjadi 1,48%. Sementara itu, Rasio BOPO juga bisa ditekan dari 79,86% menjadi 78,54%. Sementara KPMM mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 19,02% menjadi 22,89%. Rasio FDR juga menunjukkan tren pertumbuhan intermediasi yang positif dari 66,59% menjadi 76,52%.

Dijelaskan, pembiayaan di segmen Small Medium Enterprise (SME) atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah memberikan konstribusi yang siginifikan bagi konsolidasi pembiayaan. “Hingga Juni 2023, pembiayaan UMKM Bank Aceh tercatat tumbuh hingga 35 persen menjadi Rp1,9 triliun (YoY). Selain itu, jumlah nasabah juga tumbuh sebesar 70% menjadi 11.243. ini menunjukkan kontribusi yang signifikan Bank Aceh terhadap sektor UMKM,” ujarnya.

Capaian tersebut, menurutnya, tidak terlepas dari transformasi bisnis yang dilakukan untuk mengakselerasi kinerja keuangan. Di tahun 2023, ujarnya, selain melakukan ekspansi jaringan kantor, Bank Aceh juga telah membuka gerai UMKM Bank Aceh. Begitupun ekspansi melalui agen laku pandai ActionLink untuk kebutuhan transaksi keuangan masyarakat.

Jumlah jaringan kantor hingga Juli telah mencapai 199 jaringan kantor yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Aceh, Medan dan Ibu Kota Jakarta. Adapun Gerai UMKM Bank Aceh saat ini telah mencapai 31 unit yang tersebar di seluruh Aceh. Sementara itu, jumlah agen ActionLink tercatat sebesar 2.612 agen.

“Gerai UMKM merupakan salah satu strategi yang kami implementasikan di tahun ini untuk mendorong masyarakat memanfaatkan produk UMKM Bank Aceh dengan aksesibilitas yang lebih dekat dengan masyarakat,” ujarnya.

Ditambahkan Muhammad, saat ini Bank Aceh juga tengah melakukan inisiasi terhadap pengembangan produk pembiayaan Sistem Resi Gudang (SRG) subsidi melalui kerjasama dengan Kementerian Keuangan dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

“Fokus utamanya adalah sektor pertanian dan perkebunan. Ini merupakan bagian dari keterlibatan Bank Aceh dalam mendukung ketahanan pangan nasional yang diusung pemerintah,” ujarnya.

Digitalisasi Produk

Ditambahkan Muhammad, Bank Aceh terus melakukan inovasi terhadap digitalisasi produk dan layanan. Ini dilakukan untuk menyediakan layanan dan produk perbankan yang berkualitas, meningkatkan customer experience, dan mendorong produktivitas internal. Layanan Action Mobile banking, Kartu Debit, QRIS, CRM, CMS, E-Money Pengcard, EDC, Action Bisnis, dan layanan laku pandai ActionLink telah hadir untuk mendorong implementasi digitalisasi produk.

“Layanan transaksi tersebut memberikan kontribusi yang positif bagi kinerja keuangan Bank Aceh, pun begitu bagi industri perbankan syariah di tanah air,” ujar Muhammad Syah.

Selain itu, dalam rangka mendukung aktivitas operasional dan bisnis, di tahun 2023 ini Bank Aceh telah menetapkan sejumlah project prioritas. Di antaranya, pengembangan laku pandai ActionLink, Implementasi ATM Crossborder, pengembangan Bank Devisa. Di samping itu, sejumlah pengembangan juga dilakukan seperti pendaftaran rekening via mobile banking (digital onboarding), tarik tunai tanpa kartu, peluncuran kartu kredit pemerintah daerah, dan QRIS crossborder.

“Implementasi project prioritas kami targetkan tuntas di tahun ini. Kami ingin Bank Aceh dapat hadir memberikan layanan yang lebih kepada masyarakat. Selain itu, kehadiran Bank Aceh dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi pemerintah daerah,” ujarnya. (*)

PUPR Pelantikan Gub Dinsos Pelantikan Gub Disdik Pelantikan Gub ESDM Pelantikan Gub
Dinas Pangan Pelantikan Gub Bappeda Pelantikan Gub BPBA Pelantikan Gub HPN Diskominfo