Banda Aceh – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), HT. Ibrahim memberikan apresiasi atas kinerja manajemen Bank Aceh selama ini mengajak masyarakat Aceh gunakan bank syariah untuk hindari riba.
“Saya bangga hadirnya sistem bank syariah di bumi serambi mekah ini, dalam kurun waktu lima tahun paska terbit qanun LKS kemajuan bank Aceh sudah terasa nyaman bagi umat islam,” ujar HT. Ibrahim, kepada awak Media di Banda Aceh, Senin (31/10/2022).
Namun harapannya, perubahan pelayanan sangatlah penting di era kemajuan tehnology informasi, bahwa bank Aceh tumbuh positif lantaran motori sistem syariah tapi moderisasi bidang perbankan terus dilakukan.
Untuk Bank Syariah Indonesia (BSI) agar menjadi partnernya Bank Aceh dalam perkuat sistem perbankan syariah, bukan menjadi lawan dalam menggarap uang masyarakat Aceh.
“BSI menbuka kesempatan kredit produktif lebih besar untuk Aceh jangan cari aman,” kata HT. Ibrahim.
Ibrahim menjelaskan, jika Bank Aceh bisa menyajikan dana bagi hasil pinjaman atau jauh lebih kecil dari bunga bank yang ditawarkan oleh bank konvensional tentunya kehadiran bank syariah menjadi andalan pilihan rakyat di Aceh juga sebagai lokomotif perekonomian masyarakat Aceh.
“Masih butuh waktu untuk berkembang layaknya bank nasional papan atas, sekarang ini bank Aceh sedang berusaha bangkit dalam bingkai syariah,” ujar HT. Ibrahim.
Ibrahim mengajak semua elit Aceh dan masyarakat agar terus mendukung tumbuh kembang bank berbasis syariah, jika ada kelemahan pasti ada penanggungjawabnya seperti Dewan Komisaris yang bisa menegur manajemen bank, tidak usah direcoki rame – rame sehingga dimamfaatkan oleh bank konvensional mengeruk untung dari uang orang Aceh.
“Jika kita terus menggoyang – goyang bank kesayangan orang Aceh ini, tidak ada yang jamin bank ini bisa berkembang nantinya,” Pungkas HT. Ibrahim. (Parlementaria)