Beranda Headline Plt Kadinsos Aceh: Tidak Ada Yang Perlu Dikhawatirkan dari Vaksin

Plt Kadinsos Aceh: Tidak Ada Yang Perlu Dikhawatirkan dari Vaksin

BANDA ACEH – Plt. Kepala Dinas Sosial Aceh, Devi Riansyah A.Ks, M.Si melakukan vaksinasi sinovac pertama di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, Banda Aceh, Jumat (19/2/2021).

Usai divaksin, Devi Riansyah mengatakan tidak mengalami gejala apapun usai disuntik vaksin Covid-19. Selain itu, kata Devi pelayanan juga bagus dan sistematis.

“Rasanya biasa aja dan juga tidak terasa apa- apa. Alhamdulillah sangat normal. Saya rasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari vaksin ini, “ kata Devi Riansyah.

Devi dalam kesempatan itu juga mengatakan, bahwa rencana Pemerintah Aceh akan melakukan vaksinasi untuk seluruh masyarakat Aceh agar setiap masyarakat Aceh bisa menjaga diri sendiri i dan orang lain dari ancaman Covid-19.

“Bila sudah waktunya semua akan divaksin dan kita tunggu saja jadwalnya. Jadi saya pikir tidak ada masalah semuanya aman, lancar dan halal,” katanya.

Apalagi vaksin Sinovac sudah melalui uji klinis dan izin dari Badan Pengendalian Obat dan Makanan (BPOM), sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan restu dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh. “Jadi Tidak Ada Yang Perlu Dikhawatirkan dari Vaksin,” ujarnya.

*Vaksin Untuk Menghentikan Pandemi*

Sementara itu, Direktur RSUZA dr. Endang Mutiawati saat menjamu Devi Riansyah di ruang kerjanya mengatakan, bahwa target vaksinasi adalah semua masyarakat Aceh untuk dapat menghentikan pandemi Covid-19.

Menurut Endang, Vaksin Sinovac sejauh ini masih aman karena vaksin ini bersumber dari kuman Covid-19 yang sudah dimatikan untuk membentuk antibodi dalam tubuh.

“Insya Allah sejauh ini aman. Kalau insiden serius belum ada, kalau kebas-kebas atau sedikit pusing ada. Kalau yang serius sampai meninggal biasanya saat uji coba pasti langsung ditarik,” ujar Endang.

Endang berharap, agar semua masyarakat Aceh bersedia divaksin karena dengan vaksin ini dapat memulihkan kesehatan, memulihkan ekonomi, dan memulihkan kegiatan belajar mengajar.

“Ya mungkin jika untuk kembali seperti normal dulu butuh batasan-batasan, tapi sejak ada vaksin layanan-layanan kesehatan pun sudah bisa langsung masuk ke dalam tidak discerning dulu di tenda seperti sebelum ada vaksin,” katanya.[R]