Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM menyambut baik beroperasionalnya Bank Syariah Indonesia (BSI) di Aceh.
Hal ini disampaikan wali kota yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Aceh ini saat menyambut kedatangan para pimpinan BSI, Senin (1/2/2021) di ruang kerjanya, Balai Kota Banda Aceh.
Bertepatan dengan peluncuran BSI hari ini, sejumlah pimpinan bank tersebut melakukan pertemuan dengan wali kota. Tampak hadir Deddy Sunandar Mahfuz Funding & Transaction Business Manager BSI Area Aceh, Andi Karyatuddin
Branch Manager BSI KC Banda Aceh Daud Beureuh 1, Nana Mulyana Branch Manager BSI KC Cut Mutia, Ade Arby Daulay Branch Manager BSI KC Banda Aceh Daud Beureueh 2 dan Hilwasi Priority Banking Manager BSI Area Aceh.
Kedatangan para pimpinan BSI ini, selain bersilaturrahmi dengan Aminullah, juga menyampaikan pemberitahuan secara resmi bahwa BSI sudah diluncurkan dan mulai beroperasi sebagai tindak lanjut mendukung implementasi Qanun Nomor 11 Tahun 2019 tentang Lembaga Keuangan Syariah.
Aminullah berharap dengan hadirnya BSI akan menjadi energi baru dalam menggerakkan perkonomian masyarakat Aceh. Perbankan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen konsumen, termasuk UMKM yang jumlahnya mencapai 15.000-an unit di Banda Aceh.
Mantan Dirut Bank Aceh ini juga berharap setelah merger, BSI dapat bersinergi dengan baik dan dapat meningkatkan layanan untuk nasabah bank syariah. Menurutnya, prospek bank syariah di Aceh sangat bagus karena dengan penerapan Qanun Lembaga Keuangan Syariah di Aceh akan membuat aset-aset dari bank konvensional beralih ke bank syariah akan jadi salah satu penopangnya.
“Dengan merger, maka pegawai atau karyawan dari ketiga bank juga harus saling mengisi untuk kemajuan,” saran Aminullah.
Sebagaimana diketahui tiga bank syariah yakni BRI Syariah Tbk, PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) dan PT Bank Mandiri Syariah (BMS) resmi merger menjadi PT Bank Syariah Indonesia mulai hari ini.
Bank merger ini hadir menjadi bank syariah terbesar di tanah air dengan total aset sekitar Rp 239,56 triliun. [R]