Banda Aceh – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh menggelar pameran virtual produk kerajinan unggulan dengan tajuk Sisi Positif Pandemi Covid-19: Sebagai Momentum Percepatan Digitalisasi Pasar Kerajinan di Daerah’, Banda Aceh, Selasa (17/11/2020). Acara tersebut memamerkan berbagai produk unggulan Dekranasda dari seluruh kabupaten/kota se- Aceh guna untuk meningkatkan peluang bisnis di tengah pandemi covid-19.
Pameran virtual produk kerajinan unggulan yang ditayangkan secara langsung melalui chanel Youtube Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh tersebut, akan memamerkan berbagai produk kerajinan hasil karya putra-putri daerah mulai dari produk fesyen seperti tas dan pakaian, aksesoris, kuliner, serta berbagai produk kerajinan lainnya.
Kegiatan itu, merupakan puncak dari sederet rangkaian kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dekranasda Aceh tahun 2020 yang sudah berlangsung selama 3 hari terakhir.
Adapun rangkaian kegiatan Pameran Virtual Dekranasda Aceh yaitu; pemutaran peragaan busana etnik kreasi daerah oleh designer lokal, pengumuman perlombaan produk kerajinan unggulan dan produk kerajinan Inovatif, pengumuman perlombaan laporan ketua Dekranasda kabupaten/kota, serta pengumuman perlombaan kreasi busana bertema ‘Etnik Gaya Minimalis dalam Paradigma Kebiasaan Baru’.
Ketua Dekranasda Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan pameran virtual ini merupakan salah satu cara Dekranasda Aceh untuk menjaga eksistensi produk kerajinan khas daerah yang terdampak akibat pandemi covid-19.
Ia mengatakan, berbeda dengan tahun sebelumnya pelaksanaan Rakerda di tahun 2020 dilaksanakan secara virtual karena pendemi covid-19 yang mengharuskan mengikuti protokol kesehatan dengan pembatasan massa.
“Satiap tahunya kita laksanakan di daerah berbeda-beda. Tapi akibat pendemi, kegiatan Rakerda tahun 2020 dilaksanakan secara virtual dengan tema Sisi Positif Pandemi Covid-19: Sebagai Momentum Percepatan Digitalisasi Pasar Kerajinan di Daerah’,” kata Dyah.
Tema tersebut, menurut Dyah, sangat sesuai dengan kondisi saat ini, dimana pandemi covid-19 telah berdampak terhadap berbagai sektor. Pada tataran ekonomi global, pandemi covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan pada perekonomian domestik negara dan keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dyah memaparkan, berdasarkan laporan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) menyebutkan bahwa dampak pandemi berimplikasi terhadap ancaman krisis ekonomi besar yang ditandai dengan terhentinya aktivitas produksi di banyak Negara yang membuat jatuhnya tingkat konsumsi masyarakat.
Indonesia yang didominasi oleh keberadaan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional, juga terdampak secara serius, bukan hanya pada aspek total produksi dan nilai perdagangan, akan tetapi juga pada jumlah tenaga kerja yang harus kehilangan pekerjaannya karena pandemi.
Pelaku UMKM, jelas Dyah, mengalami kesulitan terutama pada pemenuhan bahan baku yang berdampak pada terhambatnya distribusi, sehingga berakibat pada sulitnya ekspor produk, serta penurunan permintaan yang mengakibatkan terancamnya keberlanjutan UMKM.
“Maka dari itu, di tengah kondisi saat ini, para pelaku UMKM harus lebih innovatif dan jeli dalam melihat peluang, melakukan diversifikasi produk dan yang paling penting harus Go Digital yaitu memperluas pasar dengan memanfaatkan teknologi,” ujar Dyah.
Sementara itu, Ketua Umum Dekranas Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin mengapresiasi pelaksanaan Rakerda Dekranasda Aceh tahun 2020. Menurutnya, pelaksanaan Rakerda merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam rangka kontribusi ide/gagasan serta pemikiran yang diperlukan untuk merumuskan program kerja yang lebih aplikatif dan efesien hang bertujuan untuk mengangkat martabat pengrajin.
“Sebagi wadah perhimpunan para pemangku kepentingan, pencinta dan peminat seni untuk mengembangkan produk kerajinan, semua program Dekranas harus terus berupaya meningkatkan kehidupan pengrajin yang sebagian merupakan kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) dengan terus menggali kreatifitas, membina, dan melestarikan warisan bangsa,” kata Wury Ma’ruf Amin.
Ia mengingatkan kembali, tujuan dari Dekranas adalah menggali, mengembangkan dan melestarikan warisan budaya bangsa serta membina para pengrajin yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan penggunaan teknologi baru untuk meningkatkan kualitas dalam rangka memperkukuh jati diri budaya bangsa.
“Pandemi yang sangat berdampak pada semua sektor ekonomi termasuk pengrajin, maka itu Dekranasda harus lebih berperan aktif dengan terus mambantu dan membina, serta tanamkan juga pada masyarakat kita untuk cintai produk Indonesia,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Aceh Wildan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Mohd Tanwier MM, Kepala Dinas PeriwisataKebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Aceh Safrida Yuliani.[R]