Aceh Besar – Ketua Gerakan Pemuda Islam (GPI) Kabupaten Aceh Besar Fahril Muzanna mengapresiasi langkah ketua DPRK Aceh Besar Iskandar Ali terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk menjemput seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Aida Yusliani, asal Aceh Besar yang mengalami sakit parah.
Menurutnya gerak cepat ketua DPRK Aceh Besar itu patut dicontoh, berupaya melakukan langkah-langkah mediasi hingga bertemu Dubes RI untuk malaysia terkait pemulangan Aida yang direncankan besok senin 28 November.
Nilai kedewanan, kata Muzanna, rasa-rasanya tidak cukup menjalankan fungsi pengawasan, budgeting dan membentuk perundang-undangan saja tapi justru dituntut nilai-nilai kepedulian dan kepekaan terhadap perasaan masyarakat, uangkapnya (27/11/2022) Minggu.
Alhamdulillah hajat saudari Aida ingin pulang kembali ke Aceh tercapai, segala kebutuhannya yang bersifat administrasi telah diurus dan besok akan berangkat dari Malaysia ke Aceh Besar.
Selain ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali juga penasehat Gerakan Pemuda Islam (GPI) Aceh Besar periode 2021-2025, ini bukanlah kali pertama masyarakat merasakan langsung kepeduliannya, tambah Fahril Muzanna.
Tidak hanya itu, beliau berangkat bersama Yulfan, SH, seorang advokat yang saat ini juga sekretaris Penasehat GPI Aceh Besar, tentunya menjadi perbincangan internal kami digroup whatsap pengurus daerah GPI.
“Kami berbangga hati segenap pengurus daerah GPI turut berterimakasih atas kepedulian ketua DPRK Aceh Besar beserta rombongan yang telah berupaya membantu saudari Aida pulang ke Aceh”, lanjutnya.
Dengan begitu, Gerakan Pemuda Islam dengan versi berbeda telah melakukan satu kebaikan membantu warga Aceh Besar yang sedang membutuhkan bantuan.
“Karena hakikat kekuasaan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, maka itulah kekuasaan yang sesungguhnya”, begitu kata Iskandar Ali selaku penasehat GPI Aceh Besar beberapa waktu lalu di Tower Klieng Cot Aron, Baitussalam. (*)