BANDA ACEH – Pemerintah Aceh dinilai sangat berkomitmen untuk membangun perekonomian di Aceh, khususnya di daerah kepulauan yang selama ini kerap menghadapi berbagai kesulitan.
Hal itu mengemuka dalam diskusi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Daerah Aceh di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Rabu malam, 30 Juni 2021.
Diskusi itu menghadirkan tiga narasumber, yaitu Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati, Koordinator BEM Nusantara Daerah Aceh Chaidir Furrazinur, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Mohd Tanwier serta Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan SDA Bappeda Aceh Reza Ferdian.
Diskusi yang diikuti para mahasiswa itu mengangkat tema Wujud Komitmen Pemerintah Dalam Pertumbuhan Ekonomi di Kepulauan Aceh.
Koordinator BEM Nusantara Daerah Aceh Chaidir Furrazinur dalam pernyataannya menyebutkan, pihaknya selalu mendukung berbagai langkah pemerintah yang memberikan manfaat bagi rakyat kecil. Begitupun, pihaknya akan tetap mengkritik pemerintah untuk setiap langkah yang dinilai tidak berpihak atau bahkan merugikan rakyat kecil. “Seperti soal Kapal Aceh Hebat, kita tahu kebijakan itu sangat memberikan manfaat bagi rakyat yang hidup di pulau, seperti di Simeulue, karena makin memudahkan akses transportasi warga kepulauan,” ujar Chaidir.
Untuk itu, pihaknya mendukung Pemerintah Aceh terkait upaya memutus keterisoliran masyarakat kepulauan di Aceh. Dengan keberadaan Kapal Aceh Hebat, kata Chaidir, perekonomian masyarakat kepulauan juga otomatis akan sangat terbantu karena berdenyut lebih keras. “Karena itu kami berharap pemerintah memastikan pelayanan terbaik selalu diberikan pihak kapal kepada masyarakat. Kapal harus selalu standby untuk melayani penyeberangan warga dan barang,” kata dia.
Sementara itu narasumber lainnya, Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati, dalam penjelasannya menerangkan bahwa Pemerintah Aceh selama ini terus berupaya membangkitkan perekonomian masyarakat di berbagai pelosok Aceh, termasuk di daerah kepulauan.
Berbagai dukungan selama ini diberikan kepada masyarakat, untuk membangkitkan perekonomian. Dukungan itu, kata Dyah, menyasar berbagai kelompok masyarakat, seperti para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). “Pemerintah Aceh dengan berbagai cara selalu berupaya meningkatkan perekonomian masyarakat dan berbagai upaya sudah dilakukan, baik melalui Disperindag, PKK maupun Dekranasda ” ujar Dyah.
Namun begitu, kata Dyah, peran aktif masyarakat juga disebut sangat berpengaruh dan bahkan menjadi penentu sukses tidaknya program pemerintah.
Selain itu Dyah dalam diskusi tersebut juga menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Nova Iriansyah selalu membuka ruang diskusi kepada berbagai kelompok masyarakat, termasuk dengan para mahasiswa. “Pemerintah Aceh tidak alergi terhadap kritik. Pemerintah Aceh selalu membuka ruang diskusi dan masukan yang disampaikan dengan mengedepankan etika dan norma-norma yang ada,” ujar Dyah. (R)