Banda Aceh – Fenomena ATM kosong dan gagal transfer pada pelayanan bank syariah menjadi sorotan publik. Ini dikarenakan transaksinya kerap menimbulkan masalah sehingga menimbulkan permasalahan di kalangan masyarakat Aceh.
Anggota DPR Aceh, Bardan Sahidi mengatakan, selama sepekan terakhir para pengguna jasa perbankan, baik bank BUMN maupun BUMA pada Bank Aceh dan BSI mengalami kosong kas. Sehingga menyebabkan antrian panjang dan penumpukan massa.
“Keluhan berikutnya juga disampaikan kepada kami bahwa saldo terdebet, tapi uang tidak terkirim. Ini menunjukkan betapa lemahnya IT dari semua sistem operasional perbankan yang ada di Aceh,” kata Bardan Sahidi dalam interupsinya pada sidang paripurna DPRA dengan agenda penyerahan Laporan hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan (LHP-BPK) RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Aceh Tahun Anggaran 2020 di Gedung Utama DPRA Banda Aceh, Selasa (4/5/2021).
Ia meminta kepada Pemerintah Aceh agar terus membenahi dengan memberikan dukungan IT terhadap bank BUMD. Sebab, katanya lagi, dukungan informasi teknologi sangatlah penting. Sehingga nantinya tidak menimbulkan konotasi negatif di mata publik.
“Jangan nanti ke depannya timbul pernyataan “beginilah perlakuan bank Syariah”. Saya minta kepada Gubernur Aceh segera diatasi sebelum Idul Fitri,” pungkasnya. [Parlementaria]