Beranda Headline Uni Eropa Pertanyakan Perkembangan Terkini Aceh

Uni Eropa Pertanyakan Perkembangan Terkini Aceh

JAKARTA – Uni Eropa (UE) menaruh perhatian khusus terhadap perkembangan kondisi terkini Aceh, baik dari sisi perdamaian, pembangunan, politik dan bidang-bidang lainnya. Hal itu seperti terungkap dalam pertemuan antara Duta Besar UE untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Mr. H.E. Vincent Piket, dengan Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Al Haytar, di Jakarta, Kamis (29/4/2021).

Kepala bagian (Kabag) Humas Wali Nanggroe Aceh M. Nasir, mengatakan pertemuan tersebut merupakan kunjungan balasan Wali Nanggroe dimana sebelumnya pada Maret 2020 lalu Mr. Vincent datang langsung ke Meuligoe Wali Nanggroe di Aceh Besar.

“Ada banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam di kediaman Mr. Vincent di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,” kata M. Nasir seraya menambahkan, pada kesempatan itu secara khusus Mr. Vincent mempertanyakan perkembangan terkini Aceh.

Didampingi Muzakir Manaf (Mualem) selaku Ketua KPA-PA, dan Staf Khusus M. Raviq, Wali Nanggroe menyampaikan informasi terkait perkembangan terkini, sekaligus sharing informasi dalam upaya membangun Aceh dari segala bidang pasca 16 tahun perdamaian.

“Pada prinsipnya kita tetap komit mempertahankan apa-apa yang telah digapai sesesuai perjanjian MoU Helsinki, dan tetap konsisten untuk memperjuangkan apa-apa yang telah diperjanjikan kedua belah pihak,” kata Wali Nanggroe kepada Mr. Vincent.

Sementara itu, senada dengan Wali Nanggroe, Mualem menyampaikan, pihaknya terus mendorong untuk tetap mengawasi dan mengadvokasi implementasi MoU Helsinki. “Agar perdamaian Aceh tetap berlangsung sesuai dengan kesepakatan,” kata Mualem menegaskan.

Mr. Vincent mengaku menyambut baik atas kunjugan Wali Nanggroe dan Mualem.

Selain mempertanyakan perkembangan terkini Aceh baik dari perdamaian, politik dan pembangunan, ia juga menyampaikan, sudah saatnya Aceh membangun dari berbagai sektor lebih maju lagi.

“Diantaranya pertanian, perikanan, pendidikan, pembangunan.” [R]