Banda Aceh – Ketua Komisi I DPRK Banda Aceh, Musriadi, resmi menyandang gelar doktor setelah menyelesaikan pendidikannya pada Program Studi Ilmu Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Medan (Unimed).
Di hadapan dewan penguji, lelaki kelahiran Gampong Ilie, Kecamatan Ulee Kareng itu berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul _Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Budaya Organisasi, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kota Banda Aceh_, dalam sidang promosi doktor di Gedung Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Medan, Kamis (18/2/2021).
Ujian tersebut untuk mengevaluasi kompetensi mahasiswa terkait bidang penelitian yang dilakukan, juga memberi masukan dan saran ilmiah dan untuk mempromosikan disertasinya dalam rangka memperoleh gelar doktor bidang manajemen pendidikan.
Musriadi memperoleh predikat sangat memuaskan atas desertasinya. Ia mampu merampungkan penelitiannya di tengah kesibukan sebagai anggota DPRK Banda Aceh Dapil Kecamatan Syiah Kuala dan Ulee Kareng.
Adapun para dosen yang menguji Musriadi, yaitu Dr Syamsul Gultom SKM MKes, Prof Dr Bornok SPd MPd, Prof Dr Nasrun MS, Prof Dr Khairun Ansari MPd, Prof Syawal Gultom MPd, Prof Zainuddin MPd, Dr Rosnelli MPd, dan Prof Dr Muniarti AR MPd.
Musriadi menjelaskan, kepala sekolah hendaknya memiliki jiwa _strong leadership_. Artinya, menjadi pemimpin yang tangguh dan mempunyai visi misi dengan tujuan untuk memajukan sekolah dengan komitmen yang kuat.
“Kepala sekolah harus jadi role model dan _quality leadership_ bagi guru dan masyarakat sekolah,” katanya memaparkan sedikit substansi dari penelitiannya.
Menurut Musriadi, kepemimpinan transformasional menekankan pada proses membangun komitmen pada pengikutnya untuk bersama-sama berbagi dalam mengembangkan dan menjunjung tinggi nilai dan visi sekolah, serta rasa saling memercayai antara pemimpin dan pengikutnya. Hal itu sangat penting sebagai dasar atau landasan misi untuk melakukan transformasional organisasi karena tuntutan lingkungan atau kemajuan teknologi.
Selain itu, lanjut Musriadi, kepemimpinan transformasional berpengaruh langsung secara positif terhadap kepuasan kerja maupun kinerja guru. Jika ingin meningkatkan kepuasan kerja guru dan kinerja guru, maka terlebih dahulu perlu ditingkatkan aspek-aspek kepemimpinan transformasional kepala sekolah. Peningkatan kepemimpinan transformasional secara teoretis dapat dilakukan dengan peningkatan aspek-aspek seperti peningkatan rasa kejujuran, rasa kepercayaan diri, kecerdasan, dan kreativitas. Peningkatan aspek-aspek tersebut dapat berkontribusi dalam meningkatkan kepuasan kerja guru maupun kinerja guru.
Dalam temuan penelitiannya, Musriadi menjelaskan, guru berkinerja baik adalah guru yang mempunyai kemampuan dalam menjalankan tugas dan kewajiban terhadap organisasinya dengan bekerja sungguh-sungguh, memberikan pelayanan terbaik terhadap intansi tempat ia bekerja, proaktif membenahi diri sesuai dengan visi, misi, dan tujuan organisasi, menerima tugas tambahan selain tugas pokok yang telah ada, memberi pelayanan terbaik terhadap instansi, selalu menjaga nama baik instansi, menghindari diri dari perbuatan tercela, dan bangga dengan profesinya sebagai pegawai.
Hasil penelitian dan teori yang melandasi hubungan kausal antarvariabel penelitian bahwa: (1) kinerja guru dapat meningkat, apabila kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja semakin tinggi; serta (2) kepuasan kerja dapat meningkat apabila kepemimpinan transformasional, budaya organisasi, dan iklim organisasi semakin tinggi.
Selanjutnya (1) kepemimpinan transformasional dapat meningkat melalui peningkatan aspek-aspek seperti peningkatan rasa kejujuran, rasa kepercayaan diri, kecerdasan, dan kreativitas; (2) budaya organisasi dapat meningkat melalui peningkatan aspek-aspek seperti peningkatan rasa kekeluargaan, sikap saling menghormati, rasa kepedulian terhadap sesama dan kedisiplinan; (3) iklim organisasi dapat meningkat melalui peningkatan aspek-aspek seperti peningkatan rasa saling mendukung, rasa kekeluargaan yang erat, semangat kerja yang tinggi, standar pekerjaan yang jelas dan rasa aman dalam bekerja; (4) kepuasan kerja dapat meningkat melalui peningkatan aspek-aspek seperti kesempatan mendapatkan promosi, nilai pekerjaan itu sendiri, gaji yang baik, kualitas rekan kerja, dan sistem pengawasan yang tepat.
“Peningkatan kinerja guru di SMP Negeri Kota Banda Aceh dapat dilihat dari peningkatan aspek-aspek kuantitas pekerjaan, kerja sama, kualitas pekerjaan, dan pemanfaatan waktu yang efektif,” ujarnya.
Model teoretis kinerja guru yang diajukan berdasarkan hasil pengujian data empiris melalui pengujian hipotesis penelitian dapat memberikan jawaban teoritis terhadap permasalahan kinerja guru di SMP Negeri Kota Banda Aceh.
“Model kinerja guru tersebut menjelaskan bahwa upaya peningkatan kinerja dapat ditempuh dengan dua tahap, yaitu tahap I sebagai upaya peningkatan kepuasan kerja guru dan tahap II merupakan peningkatan kinerja guru secara keseluruhan,” ujarnya.
Sidang terbuka promosi doktor ini dibuka dan dipimpin oleh Rektor Unimed Dr Syamsul Gultom SKM MKes sebagai Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang Direktur Pascasarjana, Prof Dr Bornok Sinaga MPd.
Usai ujian terbuka promosi program doktor, Rektor Unimed mengucapkan selamat kepada Musriadi yang berhasil meraih gelar Doktor Manajemen Pendidikan.
“Saudara memiliki kemampuan akademik yang tinggi, tetapi itu saja belum cukup. Keberhasilan itu hanya dapat dicapai dengan disiplin, motivasi, kerja keras secara sistematik dan ketangguhan lahir dan batin. Pastikan Saudara mengamalkan prinsip dasar dalam bekerja yakni kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas plus kerja ikhlas,” katanya.
Syamsul menuturkan, gelar doktor merupakan sebuah pengakuan bahwa seseorang sudah lulus dari level pendidikan formal yang paling tinggi. Untuk meraih gelar doktor cukup membutuhkan proses panjang,
“Namun, kami ingatkan peran dan tanggung jawab insan akademik dengan terus melakukan inovasi dan eksplorasi dalam dunia pendidikan,” kata Syamsul.[R]