Beranda Headline Nova: Dunia Kerja Era 4.0 Butuh SDM Kreatif dan Inovatif

Nova: Dunia Kerja Era 4.0 Butuh SDM Kreatif dan Inovatif

Aceh Tengah – Era dunia kerja telah berubah, revolusi industri 4.0 yang berkembang saat ini terus bergerak ke arah kemajuan teknologi. Hal ini membutuhkan kesiapan para wisudawan/wisudawati untuk dapat memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif. Saat ini, untuk memenangkan kompetisi setiap kita dituntut untuk mampu berkreasi dan berinovasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dalam sambutannya pada Wisuda angkatan IX, Universitas Gajah Putih, di Aula Universitas tersebut, Senin (21/11/2020).

“Saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan tenaga terampil yang siap pakai, guna berkontribusi terhadap proses pembangunan bangsa dan negara ini. Teruslah menimba ilmu pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar siap memasuki dunia kerja di era 4.0 yang sangat menuntut inovasi dan kreatifitas. Saya yakin, ananda semua adalah orang-orang terbaik yang akan menjadi bagian dari generasi muda kreatif,” ujar Nova.

Kepada para wisudawan dan wisudawati, Gubernur juga berpesan agar selalu memiliki semangat pantang menyerah saat menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini.

“Ingat, ada pepatah yang mengatakan, ‘Ketika satu pintu tertutup, ada banyak pintu lain yang bisa kalian gunakan’. Dalam perjalanan nanti, mungkin saja kalian akan menghadapi hambatan, tetapi jangan pernah berputus asa. Hadapi dengan dada tegak, teruslah berusaha mencari peluang yang ada, sehingga pada saatnya nanti kalian akan mampu menemukan ruang yang tepat untuk mengaplikasikan kemampuan yang dimiliki,” ujar Gubernur.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengungkapkan, Pemerintah Aceh berkomitmen tinggi untuk terus menerus berupaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran yang saat ini masih menjadi persoalan besar di Bumi Serambi Mekah. Oleh karena itu, Gubernur mengajak para wisudawan untuk berkontribusi menyelesaikan permasalahan tersebut.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Nova mengungkapkan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, melalui pendekatan dan intervensi Anggaran Belanja dan Pendapatan Aceh, berbagai stimulus terus digencarkan guna merangsang tumbuhnya perekonomian daerah yang bermuara pada upaya pengentasan kemiskinan di Aceh.

“Berdasarkan data BPS pada bulan Maret 2020, angka kemiskinan di Aceh masih berkisar pada angka 14,99 persen. Walaupun, angka tersebut menurun dibandingkan pada bulan September 2019, yakni 15,32 persen dengan persentase penurunan yang relatif kecil, namun hal tersebut menunjukan komitmen Pemerintah Aceh, untuk secara terus menerus berupaya mengatasi persoalan tersebut dengan berbagai cara,” imbuh Nova.

Nova menambahkan, selain melalui pendekatan APBA, Pemerintah Aceh juga terus melahirkan beragam regulasi dan kemudahan guna merangsang tumbuhnya investasi, baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini bertujuan agar setiap investasi yang hadir, dapat membuka ruang bagi penyerapan tenaga kerja di Aceh.

“Ada banyak faktor yang menyebabkan persoalan kemiskinan masih terkendala dan menjadi fokus Pemerintah Aceh saat ini, salah satunya adalah minimnya infrastruktur dan hambatan terhadap akses ekonomi. Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Aceh akan membangun jalan lintas antar kabupaten/kota,” lanjut Gubernur.

Nova meyakini, kehadiran jalan tersebut, akan memudahkan akses ekonomi masyarakat, terutama warga Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo Lues yang memiliki sumber daya hasil pertanian yang berlimpah dapat memasarkannya ke kawasan Timur Aceh, bahkan hingga ke provinsi tetangga, dengan waktu tempuh yang lebih cepat.

“Ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh untuk meningkatkan perekonomian daerah. Kita semua tentu berharap berbagai upaya yang telah dan sedang kita lakukan ini akan berdampak pada peningkatan lapangan kerja dan penurunan angka kemiskinan,” imbuh Gubernur.

Pemerintah Aceh sudah Rampungkan Hibah 30 Hektar Tanah untuk UGP

Dalam sambutannya, Gubernur juga menjelaskan, Pemerintah Aceh memberi perhatian khusus terhadap keberadaan Universitas Gajah Putih. Selain memberikan bantuan berupa buku, Pemerintah Aceh juga telah merampungkan proses hibah tanah seluas 30 hektar untuk perluasan dan pengembangan kampus ini.

Gubernur berharap, kerjasama yang baik antara Universitas Gajah Putih dan Pemerintah Aceh ini dapat terus ditingkatkan, agar kampus ini setara dengan kampus lainnya di Aceh bahkan di Nusantara.

“Selamat kepada para mahasiswa Universitas Gajah Putih, yang hari ini akan sah dikukuhkan sebagai sarjana dan akan segera meninggalkan kampus guna mempraktikkan apa yang telah dicapai selama ini. Demikian sambutan saya, Semoga bermanfaat dan dapat memicu semangat para Wisudawan dan Wisudawati untuk siap menjadi pemuda mandiri dan kreatif, sehingga kelak dapat tampil sebagai pemimpin di tengah masyarakat,” pungkas Gubernur Aceh.[R]