BANDA ACEH – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Dahlan Jamaluddin angkat bicara terkait wacana dari kepala daerah di wilayah tengah Aceh terkait pembentukan provinsi baru yakni Aceh Leuser Antara (ALA).
Menurut Dahlan, dalam ruang politik demokratis sah-sah saja untuk berpendapat menyuarakan pandangannya. Tetapi, ia mengingatkan kepada oknum-oknum tertentu agar jangan membuat framing.
“Tidak perlu melakukan framing, sehingga terjadinya instabilitas dan terjadinya ketidaktertiban, dan ketentraman masyarakat,” kata Dahlan Jamaluddin kepada wartawan usai paripurna DPRA, Kamis (24/09/2020).
Dahlan Jamaluddin menyampaikan, semua pihak berharap kondisi damai yang sudah dimiliki Aceh saat ini terus berlanjut, semua stakeholder di Aceh, dan rakyat Aceh berkepentingan agar damai Aceh terus terawat.
Masih Kata Dahlan, semua dinamika yang terjadi dalam proses politik hari ini ada yang kemudian diterjemahkan sebagai sebuah polemik. Menurutnya apa yang terjadi saat ini menjadi pembelajaran demokrasi.
“Saya kira itu adalah bagian dari pembelajaran demokrasi untuk menuju Aceh yang lebih baik, agar semuanya bekerja sesuai dengan tugas fungsi serta wewenangnya,” jelas Dahlan.
Sebelumnya, sejumlah tokoh perjuangan Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) dan turut dihadiri Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi dan Wakil Bupati Aceh Tengah, Firdaus, menggelar rapat konsolidasi di ujung Bandara Rembele, Kampung Balee Atu, Bener Meriah, Rabu (23/09/2020).
Pertemuan itu dilaksanakan yaitu untuk memanfaatkan kemunculan kembali wacana pemekaran provinsi Aceh. (R)