Banda Aceh – Ketua PMI Kota Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri mengatakan, membantu pasien yang membutuhkan darah di rumah sakit merupakan tanggung jawab dari masyarakat Aceh, bukan hanya PMI saja. Pernyataan itu disampaikan Ahmad Haeqal saat memberi sambutan pada kegiatan donor darah sukarela di Kantin AAC Dayan Dawwod USK, Banda Aceh.
Haeqal menyebutkan, saat ini ada lebih dari 700 penyintas talasemia di Aceh. Para penyintas talasemia secara rutin membutuhkan transfusi darah setiap bulannya. Selain itu, ada banyak kondisi lainnya yang membuat seseorang membutuhkan transfusi darah, seperti pasien operasi, kecelakaan, kanker, ibu hamil, dan lainnya.
“Makanya donor darah itu sangat penting, karena itu (donor darah) bukan hanya tanggung jawab kami, tapi kita semua masyarakat Aceh karena pasien yang butuh darah itu sangat banyak,” ujar Haeqal pada Kamis, 25 April 2024 pada acara Aksi Donor Darah dalam rangka HUT BRI Insurance ke 35.
Haeqal berpesan agar mahasiswa umumnya, dan masyarakat khususnya, bisa menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Dengan begitu, tingkat kesadaran generasi muda akan donor darah juga akan meningkat. Dampak jangka panjangnya, ujar Haeqal, akan memudahkan pasien yang membutuhkan transfusi darah mendapatkan darah.
Di samping itu, Haeqal berharap, Universitas Syiah Kuala dapat memberi poin atau nilai tambahan untuk mahasiswa yang rutin berdonor, karena donor darah juga bagian dari aksi nyata mahasiswa untuk masyarakat.
“Poin atau nilai tambah ini akan menambah semangat mahasiswa untuk donor darah tanpa paksaan, walaupun selama in donor darah sifatnya sukarela. Tapi kalau ada nilai tambah dari universitas, itu bisa menjadi penambah semangat,” ujar Haeqal.
Wakil Rektor III Universitas Syiah Kuala, Prof. Mustanir mengatakan, PMI dan lembaga lainnya seperti perguruan tinggi harus bersinergi untuk kegiatan donor darah. Ia menyebutkan, saat ini berbagai fakultas di USK sering menyelenggarakan kegiatan donor darah. Lanjutnya, kedepan kampus akan memberikan apresiasi kepada fakultas yang paling banyak menggelar giat donor darah.
Terkait saran dari Ketua PMI Kota Banda Aceh tentang poin tambah bagi mahasiswa yang sering donor, pihaknya akan memasukkan aktivitas donor darah dalam kegiatan sosial yang nantinya bisa menjadi poin tambah bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan studi.
“Nanti akan dilakukan skema konversi SKP bagi mahasiswa yang rutin donor darah. Jadi semangat ini memang harus kita tumbuhkan agar mahasiswa punya kepedulian,” kata Prof. Mustanir.
Menurutnya, kegiatan donor darah perlu terus digalakkan dan digencarkan secara publikasi. Selama ini, lanjut Mustanir, kegiatan donor darah di lingkungan USK kurang publikasi. Jika publikasi gencar bisa menarik lebih banyak pendonor untuk datang ke lokasi.
Kegiatan donor darah yang diselenggarakan di Kantin AAC Dayan Dawood USK ini terselenggara berkat dukungan dari BRI Insurance. Kepala Cabang BRI Insurance, Taufik Hidayat mengatakan, setiap tetes darah yang pendonor berikan dapat memberikan kesembuhan bagi mereka yg membutuhkan. Ia berharap BRI Insurance, PMI, dan USK kedepan bisa lebih bersinergi dalam kegiatan kemanusiaan. (*)