Scroll untuk baca artikel
Iklan HUT Kodam IM
Example floating
Example floating
Pasangan Iklan
Headline

Kajati Aceh Respon Soal Bimtek, YARA : Kita Tunggu Aksi Jangan “Omdo”

12
×

Kajati Aceh Respon Soal Bimtek, YARA : Kita Tunggu Aksi Jangan “Omdo”

Share this article
Kajati Aceh Bambang Bachtiar, S.H (Kiri), Rachmat Novan Ashary, S.H (Kanan) YARA. Foto: Humas/YARA.
Example 468x60

Aceh Utara- Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Perwakilan Aceh Utara meminta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh untuk merealisasi apa yang telah disampaikan ke publik beberapa waktu lalu terkait “Bimtek” yang bernuansa paksaan.

Ketua YARA Perwakilan Aceh Utara Iskandar P.B melalui Kabid Investigasi Rachmat Novan Ashary, S.H menyebut, pada dasarnya pihaknya tidak keberatan Bimtek dilakukan, asal dengan catatan dilakukan didalam daerah (Provinsi Aceh).

Example 300x600

Hal itu disampaikan Novan, melihat kondisi daerah yang sedang defisit, sehingga pelaksanaan kegiatan di daerah lebih efektif dan efisien secara manfaat dan dampak, pun sehingga kata Novan anggaran tidak banyak terbuang ke luar daerah.

Satu sisi, pihaknya ikut merasakan bahwa kegiatan bimtek keluar daerah atas kepantingan para mafia, kepentingan hanya untuk memperkaya sebagian pihak yang mempunyai kewenangan menakut nakuti para keuchik.

Menurut hemat YARA, ada pihak yang sedang melakukan penyalahgunaan kewenangan, jabatan dan pangkat.

“Sangat kita sayangkan, ditengah kondisi daerah yang sangat tertinggal di segi pembangunan, defisit, bahkan banyak konflik di desa terjadi antara geusyik dan masyarakat, kegiatan menghambur hamburkan dana desa tetap dipaksakan,” ungkap Novan.

Lebih lanjut, pihaknya mengajak semua pihak sama sama berkolaborasi untuk menanggulangi hal tersebut agar para pihak yang serakah mampu menahan diri dari kegiatan yang tidak penting.

“Menanggapi Statment Kajati Aceh pada sejumlah media yang akan berkoordinasi dengan Inspektorat dan menekan jajaran untuk tidak terlibat agar tidak hanya Omdo (Omong doang) kita menunggu aksi nyata, mengingat sudah ada beberapa desa terus di paksa Bimtek,” Novan menutup wawancara.

*Statment Kepala kejaksaan tinggi Aceh*

Mengutip tanggapan Kejati Aceh Bambang Bachtiar pada sejumlah media menyebutkan pihaknya sejak hadir di Aceh mangaku heran kenapa uang desa dihabiskan untuk kegiatan diluar pulau, seperti Lombok dan daerah lain, padahal Aceh masih memiliki hotel. mengutip Serambi.com

Menurut Bambang, program bimtek di luar daerah itu tidak lebih sebagai modus untuk menghambur-hamburkan uang yang bersumber dari dana desa, untuk itu, ia melarang para Kajari terlibat dalam program tersebut.

Kemudian mengutip kata Bambang pada Beritakini.co dengan judul “Kejati Akan Koordinasi Dengan Inspektorat, Minta Aparatur Gampong Tak Lagi Bimtek Keluar Daerah” pihaknya menyampaikan lebih baik dana desa dipergunakan untuk program stunting. “ Kan Lebih bermanfaat,” kata Bambang.

Oleh karena itu, Kejati Aceh mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Inspektorat untuk mengeluarkan surat imbauan kepada keuchik beserta perangkat gampong agar tidak melakukan bimtek hingga ke luar daerah.

“Secara lembaga kita belum memiliki wewenang untuk surat itu, pemda kan punya Inspektorat, mungkin nanti saya memberikan masukan ke Inspektorat biar mereka yang bikin edarannya ke daerah,” kata Bambang mengutip Beritakini.co

Jika nantinya surat imbauan itu telah dibuat dan diedarkan, pihaknya akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah imbauan yang dimaksud telah dijalankan dengan semestinya atau malah dilanggar.

“Nanti kita sounding, saya akan evaluasi apakah surat dari inspektorat ini ditindaklanjuti atau tidak, kalau masih ada yang bandel ya sudah usut saja jika terbukti, misalnya uang itu dipakai untuk jalan-jalan tapi bimteknya tidak ada,” Bambang. (*)

Example 300250
Example 120x600