Beranda Headline Hari Amal Bakti Kemenag, Gubernur Aceh Ingatkan Jaga Kerukunan dan Toleransi

Hari Amal Bakti Kemenag, Gubernur Aceh Ingatkan Jaga Kerukunan dan Toleransi

Banda Aceh – Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga kerukunan dan toleransi dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama.

Hal itu disampaikan Nova membacakan sambutan Menteri Agama RI saat menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Amal Bakti ke 75 Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2021 di Halaman Kantor Wilayah Kemenag Aceh, Selasa (05/01/2020).

Dalam sambutan Menteri yang dibacakan Nova itu menyebutkan, peringatan Hari Amal Bakti tahun ini mengusung tema “Indonesia Rukun.” Tema itu disebut sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa ini untuk maju.

“Tanpa kerukunan, akan sukar menggapai cita-cita besar bangsa agar sejajar dengan bangsa lain di dunia,” ujar Nova.

Pengembangan toleransi dan kerukunan antarumat beragama disebut merupakan karya bersama para Tokoh Agama, para Menteri Agama dan aparatur Kementerian Agama dari masa ke masa.

“Tanpa toleransi, tidak ada kerukunan. Toleransi dan kerukunan antarumat beragama dilakukan dengan tanpa mengusik akidah dan keimanan masing-masing pemeluk agama,” kata dia.

Nova melanjutkan, pengalaman membuktikan toleransi dan kerukunan tidak tercipta hanya dari satu pihak, sedangkan pihak yang lain berpegang pada hak-haknya sendiri.

“Dewasa ini, kita mengembangkan moderasi beragama, agar toleransi dan kerukunan yang sudah ada lebih mengakar di dalam kehidupan sehari-hari bangsa kita.”

Di negara yang berdasarkan Pancasila ini, lanjut Nova, tidak ada diktator mayoritas atau tirani minoritas. Dia mengatakan, dalam kaitan itu, semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, di mana hak seseorang dibatasi oleh hak-hak orang lain.

Lebih lanjut, dalam sambutan Menteri yang dibacakan Nova juga menyebutkan, pancasila adalah ideologi pemersatu yang merangkum nilai-nilai keindonesiaan sebagai bangsa yang beragama.

Sila pertama dan utama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, disebut meneguhkan identitas nasional sebagai bangsa yang beragama dan bermoral.

“Komitmen religius dan moralitas menjadi barometer apakah suatu bangsa dapat menjadi bangsa yang besar atau tidak. Sejalan dengan itu, tugas dan tanggungjawab sejarah bagi seluruh bangsa Indonesia adalah mengisi negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa ini sejalan dengan asas demokrasi dan kedaulatan rakyat.”

Nova melanjutkan, Bangsa Indonesia dari generasi ke generasi harus bisa menjaga komitmen nasional tentang landasan bernegara di tengah dahsyatnya percaturan global di bidang geopolitik, ekonomi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi dan lain-lain.

“Dalam kesempatan ini, saya ingin mengingatkan Tentang semangat Kementerian Agama baru dan semangat baru dalam mengelola Kementerian Agama. Semangat Kementerian Agama baru itu dapat diterjemahkan dengan beberapa kata kunci,” ujarnya.

Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik, termasuk di dalamnya pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.

Kedua, penguatan moderasi beragama. Salah satu penekanan moderasi beragama adalah pada penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan.

Ketiga, persaudaraan, yang meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan.

“Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengajak kita semua mari mengedepankan akal sehat dan hikmah/ kebijaksanaan dalam menyikapi berbagai persoalan keumatan dan kebangsaan saat ini maupun di masa-masa yang akan datang,” ujar Nova membacakan sambutan Menteri.

Upacara peringatan Hari Amal Bakti ke 75 Kementerian Agama dihadiri unsur Forkopimda Aceh. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. [R]