Beranda Aceh USK Jaga Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP-K dan ADik Lewat Asrama

USK Jaga Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP-K dan ADik Lewat Asrama

23
0
BERBAGI
Sub koordinator KIP-K, Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud RI, Dr. Muni Ika, S.Pd, M. memberikan motivasi kepada mahasiswa KIP-K USK. Foto: Humas/USK

Banda Aceh – Mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) di Universitas Syiah Kuala (USK) mendapatkan motivasi kuliah dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemenristekdikti. Kegiatan ini berlangsung di AAC Dayan Dawood kampus setempat, Sabtu (12/03/2023).

Wakil Rektor III USK, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc yang membuka kegiatan tersebut, mengajak mahasiswa USK penerima beasiswa untuk selalu bersyukur. Rasa syukur ini bisa ditunjukkan dengan ketekunan belajar. Sebab bila tak sungguh-sungguh, maka beasiswa itu bisa dialihkan kepada yang layak lainnya.

“Tidak mudah mengemban amanah ini, adik-adik mahasiswa penerima beasiswa KIP-K dan ADik harus memenuhi syarat minimum IPK karena akan selalu ada evaluasi, dan peraturan harus ditegakkan,” sebut Prof Mustanir.

WR III USK menyampaikan, untuk menjaga mahasiswa mereka tetap berada di jalur, dan membantu para penerima beasiswa tersebut terjaga konsetrasinya, USK meng-asramakan mereka di asrama kampus USK. Dengan segala kegiatan positif dan tekonsetrasi itu, diharapkan bisa membantu mahasiswa untuk mendapatkan IPK yang sesuai atau di atas standar yang sudah ditetapkan.

“Kita mengambil kebijakan ini agar bisa kita pantau dan semangati. Karena para mahasiswa yang berasal dari daerah, cenderung merasakan culture shock. Maka penting kita kelola, agar terciptanya perubahan pola belajar yang lebih baik di asrama,” tutur WR III.

Atas beasiswa yang sudah diperoleh, mahasiswa USK berjanji untuk memaksimalkan kesempatan yang ada. Salah satunya datang dari mahasiswa USK penerima beasiswa ADik dari Puncak Jaya, Papua, Megawati. Ia mengaku tak pernah terbayangkan nun jauh dari ujung timur Indonesia, bisa sampai ke ujung barat Indonesia, Aceh, sekaligus bisa diterima di Fakultas Kedokteran (FK) USK.

“Mungkin tanpa beasiswa saya tidak pernah di sini. Ayo kawan-kawan kita maksimalkan kesempatan ini, jangan sia-siakan. Karena kesempatan tak datang dua kali. Aku ingin membangun Papua setelah sarjana nanti,” ucapnya.

Sub koordinator KIP-K, Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud RI, Dr. Muni Ika, S.Pd, M.Pd pada kesempatan yang sama juga memberikan motivasi kepada mahasiswa USK. Ia meminta penerima beasiswa KIP-K dan ADik untuk terus mengembangkan diri.

“Jangan lalai, terus kembangkan diri. Beasiswa ini kami pastikan diberikan untuk mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomiekonomi,” ujar Dr Muni.

Untuk itu, ia meminta kepada mahasiswa dan siapa saja, bila mendapatkan ada penerima beasiswa tersebut yang tidak layak mendapatkan, untuk segera melaporkan. Dirinya memastikan, di waktu itu pula pihaknya akan mencabut beasiswa yang dimaksud.

“Kepada mahasiswa Papua, pesan kami, sepulang dari USK, bangun Papua,” pintanya.

Sementara itu, mahasiswa penerima beasiswa KIP-K asal Subulussalam, Fikri, menunjukkan prestasi membanggakan. Anak piatu tersebut, mencatatkan IPK 4,0. Di hadapan mahasiswa yang memadati Hall AAC Dayan Dawood, sejak kecil mengaku bercita-cita sebagai dosen. Kini dirinya, tercatat sebagai mahasiswa FKIP USK. (*)