Beranda Headline 126 Mahasiswa USK Ikut Kampus Mengajar

126 Mahasiswa USK Ikut Kampus Mengajar

Banda Aceh- Sebanyak 126 mahasiswa Universitas Syiah Kuala lolos pada program Kampus Mengajar angkatan 2021. Para mahasiswa yang akan tersebar ke seluruh Kabupaten di Aceh dan provinsi lainnya ini, dilepas oleh Rektor USK Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng di Halaman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) USK, Banda Aceh, (22/03/ 2021).

Dekan FKIP USK Dr. Drs. Syamsulrizal, M.Kes mengatakan, program Kampus Mengajar bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

“Pada program ini, mahasiswa akan ditempatkan di sekolah dasar seluruh Indonesia dan membantu proses belajar mengajar di sekolah tersebut,” ucapnya.

Syamsulrizal mengungkapkan, meskipun persiapan pendaftarannya agak mendadak, namun USK mampu meluluskan 126 mahasiswanya yang tersebar pada tujuh fakultas di USK.

“Alhamdulillah walau agak buru-buru USK telah meluluskan 126 orang. Menurut data yang kami peroleh, di luar Pulau Jawa kita adalah yang terbanyak,” ujarnya.

Untuk di Aceh, mahasiswa USK ini akan tersebar di berbagai kabupaten/kota yaitu Aceh Besar 68 orang, Banda Aceh 24 orang, Bireuen 5 orang, untuk Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Utara, Gayo Lues, dan Pidie masing-masing 3 orang. Aceh Barat, Nagan Raya, Pidie Jaya, Sabang juga Aceh Tamiang masing-masing 2 orang. Serta 1 orang di Simeulue.

Sementara untuk luar Aceh yaitu Jawa Barat dan Sumatera Selatan masing-masing satu orang. Lalu Sumatera Utara dua orang.

“Ini menunjukkan peran USK atas program barunya Mas Nadim Makarim yaitu Kampus Mengajar. Adik-adik akan bertugas lebih kurang sampai bulan Juli. Mereka dibebaskan nilai 12 SKS untuk mata kuliah yang lain,” tuturnya.

Sementara itu, Rektor USK berpesan agar mahasiswa USK bisa memanfaatkan program ini sebaik mungkin. Melalui program ini, mahasiswa bisa belajar banyak hal. Pengalaman seperti inilah, ungkap Rektor, yang akhirnya akan membentuk karakter mereka, sehingga mampu menjadi pemimpin di masa depan.

“Selain mengajar, anda akan melihat bagaimana kultur di sana, keresahan di desa-desa. Apa yang harus anda lakukan seandainya menjadi seorang pemimpin? Di sanalah anda belajar berpikir untuk membantu,” kata Rektor.

Khusus bagi mahasiswa yang lokasi Kampus Mengajarnya di Aceh, Rektor berpesan agar mahasiswa tidak sekadar mengajar, melainkan memotivasi anak-anak untuk tidak takut bermimpi sekolah tinggi. Bahkan, Rektor mengungkapkan USK siap membantu anak-anak yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikannya.

Sebab Rektor menilai, mereka merupakan bagian penting bagi perkembangan Aceh ke depan. Selama ini, Aceh merupakan salah satu provinsi miskin di Indonesia dengan tingkat literasi rendah. Untuk itulah, salah satu solusi jangka panjang untuk memutuskan mata rantai tersebut yakni melalui pendidikan.

“Kalau di kampung ada yang ingin belajar, kasih tahu kami atau WR I. Beasiswa akan kami cari. Untuk tempat tinggal, kalau penuh asrama akan kita cari tempat lain. Tapi betul-betul orang belajar,” pungkas Rektor. (R)